Thursday, November 21, 2013

Review tugas kuliah Academic Skill

Lama gak nulis nih *padahal emang jarang mau nulis*

kali ini lagi-lagi mau bagi-bagi pengalaman proses perkuliahan, lumayan lah sekarang ini kami diajari bagaimana caranya berfikir kritis *wenaak XD*, apa yang dilakukan salah satu dosen yang benar-benar ingin mengasah kami itu.. kali ini ia memberikan tugas dimana awalnya kami diajak untuk menonton sebuah film dulu judul filmnya adalah "Dead Poets Society" kalau gak salah film ini film tahun 1989 *setelah 24 tahun ada baru liat* dengan akhir kami harus membuat sebuah Feature tentang bagaimana kami memerdekakan diri dan fikiran dengan versi kami 

sedikit review dari film tersebut.
berawal dari kehidupan sosial tujuh orang siswa yaitu : Neil, Todd, Knox, Charlie, Richard, Steven  dan Gerard yang merasakan ketidaknyamanan dengan peraturan di sekolahnya yaitu Akademi Welton yang merupakan sekolahan yang terkenal dengan kedisiplinan yang tinggi dan menganut semboyan Tradisi, Kehormatan, Disiplin dan Prestasi. Pemikiran mereka tentang ilmu pengetahuan berubah setelah datang guru baru yang akan mengajarkan satra inggris kepada mereka. Guru tersebut adalah John Keating yang juga merupakan alumni akademi welton. Guru ini mengajar dengan teknik yang berbeda sehingga siswa yang diajarnya terinspirasi dengan apa yang ia ajarkan salah satunya adalah Neil yang memang sejak awal memiliki minat dalam bidang akting. Hingga suatu saat Neil dan kawan-kawannya  menemukan catatan tua sekolah dimana ternyata guru sastra inggris mereka, John Keating, pernah mempunyai klub rahasia bernama Dead Poets Society. Klub yang anggotanya gemar membaca puisi dan selalu punya pemikiran berbeda dari yang lainnya menjadi inspirasi Neil dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah klub yang sama. Lambat laun pemikiran Neil dan teman-temannya terbuka lebar berkat pengajaran yang dilakukan oleh Keating, terlebih lagi mereka mendapatkan istilah baru yaitu “Carpe Diem” yang dalam bahasa inggris berarti “Seize The Day” yang berarti “Petiklah Hari” menjadi motto baru dalam hidup mereka. Terutama Todd, remaja paling pemalu diantara teman-temannya yang lain yang lambat laun menjadi seorang yang berani mengutarakan isi hatinya berkat pola pikir Keating yang selalu menginspirasi dan mendukungnya.
                Film ini mengandung pesan moral sekaligus menyindir pemikiran-pemikiran lama atau pemikiran kaum tua pada masanya. Freethinkers adalah jargon yang selalu diucapkan oleh John Keating. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan, seize the day! Semua perkataan yang meluncur dari mulut Keating seolah-olah merasuk kedalam diri Neill, Todd, Knox dan Dalton. Neill yang sebenarnya merupakan seorang murid yang paling pandai tahu bahwa ber-akting adalah kegemarannya dan impiannya disamping mendapat nilai bagus terus-menerus di sekolah, kemudian Knox mempraktikan betul apa itu yang disebut seize the day dengan cara menemui gadis pujaan hatinya walau dia tahu bahwa gadis yang disukainya sudah dimiliki orang lain, dan Todd, remaja pemalu yang akhirnya bisa mengungkapkan isi hatinya dengan lantang ke seluruh orang. Betul, mereka adalah para pemuda yang tahu dan paham betul makna pelajaran yang diberikan oleh Keating di setiap kelasnya, tahu betul bahwa menjadi seorang yang bisa menikmati kehidupan, cinta, dan keberadaan diri adalah modal penting untuk menjalanai hidup ini selain menjadi bankir, pengacara maupun seorang dokter yang sukses. Akan tetapi apa yang diajarkan oleh Keating dianggap tidak baik oleh pihak sekolah karena tidak sesuai dari prinsip Akademi Welton. Hal ini memunculkan berbagai permasalahan, terlebih lagi adanya permasalahan antara Neil dengan orangtuanya yang tidak sependapat. Neil ingin mengembangkan bakat beraktingnya tetapi orangtuanya ingin ia menjadi dokter. Sehingga hal ini membuat Neil tertekan. Ia semakin tertekan dan akhirnya ia memutuskan untuk bunuh diri sebagai protesnya kepada orangtuanya dan sebelum bunuh diri ia memberikan pesan “Ia merencanakan hidupku tapi tak pernah menanyakan apa yang aku inginkan”. Pesan ini menjadi sebuah senjata bagi orangtuanya untuk mencari penyebab Neil bunuh diri. Orangtua Neil bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mengusut tuntas permasalahan ini dan yang mereka curigai adalah guru sastra inggris yang tidak lain adalah John Keating. Alhasil John Keating-pun dikeluarkan dari sekolah. Akan tetapi saat akan berpamitan para siswa yang dulu diajarnya merasakan keberatan sehingga mereka melakukan protes dengan cara seperti yang dulu pernah diajarkan oleh Keating.
            Dari hal itu dapat kita lihat bahwa adanya konflik antara siswa, orangtua, guru dan sekolahan. Kebanyakan orangtua tidak memperhatikan apakah bakat dan minat yang dimiliki oleh anak mereka, orangtua selalu mengatakan memberikan yang terbaik kepada anaknya akan tetapi mereka justru menjerumuskan anak mereka dalam kegelapan. Selain itu pihak sekolahpun tidak mengembangkan proses pembelajaran yang mampu menarik siswa dalam mencerna mata pelajaran yang diperoleh. Kebanyakan kebijakan yang diterpkan kurang berpihak kepada siswa dan cenderung menjadikan siswa menjadi apatis dan individualis. Seharusnya antara guru, orangtua dan sekolahan melakukan segala kebijakan yang tidak merugikan siswa. Siswa harus lebih diajak aktif dalam berbagai pembelajaran yang dilakukan supaya mereka tidak hanya manghafal dan memahami tetapi juga melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran yang mereka peroleh benar-benar memiliki kegunaan dalam kehidupannya di masa mendatang.
            Dari uraian tersebut dapat dilihat bagaimana John Keating mengajarkan murid-muridnya untuk tidak takut pada beragam tekanan yang datang menghantam kehidupan mereka, mereka cukup menghadapinya dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar masalah apapun yang datang menghadang dapat di lalui dengan mudah dan tanpa halangan. Namun sayang apa yang di lakukan oleh murid-murid tersebut tidak dapat di terapkan dengan mudah di kehidupan nyata, saya salah satu orang yang belum bisa menghadapi masalah dengan pilihan-pilihan untuk kehidupan.

nah, tepat setelah review yang saya berikan, saya melanjutkan dengan bagaimana kisah saya memperjuangkan hak saya terhadap diri saya pada orangtua saya, berikut kishnya.

            Mulanya pada saat awal saya masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), pada awalnya saya tinggal di lingkungan pesantren dengan dunia yang disiplin dan penuh dengan nuansa keilmuan, namun tuntutan pekerjaan ayah saya saat itu mengharuskan ibu saya ikut untuk pindah keluar daerah dan akhirnya kami kembali ke kampung halaman ayah saya yaitu Tangerang. Saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar saat kami pindah ke kota Tangerang, dan saya pindah sekolah ke sekolah yang dulunya merupakan sekolah masa kecil ayah saya. Saat seusia itu ayah saya sudah cukup memberikan beragam tuntutan di kehidupan saya, ia meminta saya agar bisa sehebat dia saat dia masih kecil, namun kondisi lingkungan kami sudah sangat berbeda jika ia menuntut dengan segala hal yang “harus sama”.
         Setelah kelulusan Sekolah Dasar tersebut ibu saya memasukkan saya ke salah satu sekolah negeri yang letaknya sekitar 1 kilometer jauhnya dari Sekolah Dasar saya sebelumnya. Pada saat itu saya tidak ingin bersekolah di situ dan mengambil tempat lain, namun sayang saat itu, usia saya yang masih terlalu kecil untuk berbicara dan masih bisa di bohongi dengan alasan-alasan konyol akhirnya harus menerimanya dengan alasan terbesar yang saya pertimbangakan kala itu adalah kata-kata dari ibu saya “kalau sekolah disini kamu gampang akses angkutan umumnya, dan kamu bisa terhindar dari kecelakaan lagi”. Tiga tahun saya menjalani hari-hari saya di sekolah itu, dan karna masih bisa di bilang kalau anak seusia itu masih “mencari jati diri”, maka saya mengisi hari saya dengan beragam kesibukan ekstrakulikuler yang ada di sana seperti Pramuka dan OSIS. Tahun-tahun akhir dari sekolah saya menjadi akhir yang kurang menyenangkan untuk saya, kembali orangtua saya menuntut hal yang banyak dan besar dari saya, hingga saya diminta untuk berhenti mengikuti seluruh kegiatan saya di sekolah dan fokus pada pelajaran juga mengikuti les. 
           Saya berhasil lulus dengan nilai yang cukup memuaskan namun di kota saya nilai itu masih kurang jika ingin masuk ke sekolah-sekolah favorit, maka saya meminta agar saya di  masukkan ke salah satu sekolah yang sangat mendukung muridnya untuk berprestasi di luar sekolah dan tidak mengutamakan prestasi di dalam sekolah, sekolah yang membiarkan murid-muridnya membesarkan nama sekolah tak hanya dari prestatsinya di kelas namun diluar sekolah juga. Tapi lagi-lagi keinginan saya di tolak mentah-mentah oleh orangtua saya, dan saya dimasukkan di Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri yang letaknya tak jauh dari rumah saya. Saat keputusan itu diambil oleh orangtua saya, saya memberontak dengan marah ke pada orangtua saya, namun sayang orang tua saya memang tipikal orangtua yang keras pada anaknya. Pada hari dimana saya memulai sekolah baru saya, kembali saya merasakan tekanan tekanan baru yang di hadapkan pada saya. Saya mengalah dengan syarat kali itu, saya tidak ingin berangkat dan pulang sendiri, maka saya meminta orangtua saya untuk mengantar ataupun menjemput saya jika saya berangkat atau pulang sekolah, karna saat itu saya merasa keberadaan saya di sekolah itu adalah keinginan dari orangtua saya dan bukan merupakan keinginan saya, jadi saya merasa tanggung jawab mereka untuk mengantar atau menjemput saya sekolah. 
             Pada kenaikan kelas menuju kelas XI, kembali saya harus melakukan pilihan untuk memilih jurusan mana yang akan saya masuki nantinya, orangtua saya mengarahkan saya pada jurusan IPA namun ada suara hati saya yang ingin sekali masuk jurusan IPS karna kala itu saya ingin sekali menjadi seorang sastrawan kelak, namun berbeda dengan pandangan saya, orangtua saya menginginkan saya menjadi dokter dan tetap memaksa saya agar saya mengambil jurusan IPA. Lagi setelah pemilihan jurusan saya harus mengikuti apa yang orangtua saya inginkan, saya masuk ke jurusan IPA dengan otak yang saya rasa setengah IPS, saat itu orangtua saya meyakinkan saya dengan hasil tes psikotes yang menunjukan hasil Medicine dan Science. Dua tahun saya belajar di jurusan itu, nilai yang saya hasilkan tidak terlalu bagus dan tidak terlalu buruk, tiba saatnya untuk kembali menentukan pilihan menuju perguruan tinggi, namun kali ini saya mengalami pengalaman yang saya anggap lucu dan pertama kalinya di hidup saya. Saya mengikuti banyak test perguruan tinggi mulai dari kedinasan, hingga perguruan tinggi swasta, namun sayang saya gagal menembus perguruan tinggi yang dipegang dibawah nauangan kedinasan, kemudian saat saya melihat pengumuman di salah satu perguruan tinggi swasta saya diterima masuk perguruan tinggi itu, takhanya berhenti di pengumuman itu, saya mengikuti tes mandiri di beberapa universitas negeri dan akhirnya lagi-lagi tuhan mengizinkan saya agar bisa melanjutkan pendidikan saya, namun kali ini orangtua saya tidak ingin mengambil bagian dalam pilihan hidup saya, dan saya harus menentukan itu sendiri, saya yang selama ini selalu di arahkan dalam menentukan arah kehidupan saya, tiba-tiba saya dilepas dan di biarkan memilih sendiri pilihan hidup saya. Saat saya menentukan pilihan yang saya ambil sekarang, orangtua saya mengorbankan banyak hal terutama materi, awalnya ayah saya meminta saya agar saya mencari sekolah yang tidak terlalu jauh dari rumah. Baru akhir-akhir ini saya mengetahui apa maksud orangtua saya kala itu meminta saya agar bersekolah dekat dengan rumah, takhanya kondisi fisik saya yang tidak bisa di berikan makanan yang asal-asalan, namun juga masa depan saya yang orangtua saya impikan dan ternyata saya juga dambakan.
                Saat ini orangtua saya masih sering meminta ataupun memaksakan saya atas kehendak yang mereka inginkan, namun sekarang mereka lebih mendengarkan suara saya, mungkin karena mereka menganggap saya sudah dewasa, namun terkadang saya masih merasa berada di bayang-bayang orangtua saya. Namun saya yakin satu hari saya bisa menjadi seseorang yang dapat membuktikan pada orangtua saya bahwa saya berada di jalan yang benar, dan jalan yang benar itu adalah jalan yang saya pilih saat ini. Seperti halnya salah satu iklan yang ada di televisi saat ini “My Life My Adventure”, “Keep Smile”, “Stay Strong”, “Life Your Dream”, and “Be You”.


Ok, itu yang saya berikan pada dosen saya waktu itu, dosen saya berkomentar mengenai hasil dari seluruh karya mahasiswa kelas saya yang saya sendiri anggap lucu, gimana ngga, kalo di kasih tugas makalah 7 lembar pasti masih nawar 5 atau 4 lembar, eh pas disuruh "curhat" kalo kata dosen saya bisa pada lebih dari 12 halaman . yang di pertanyakan adalah "Apa yang sebenarnya menghambat fikiran kreatif ataupun ide-ide yang ada dalam otak kita?" dan itu akan menjadi tanda tanya besar pada setiap diri mahasiswa waktu itu.

Sekian curhatan kecil saya mengenai kuliah :)

Monday, November 5, 2012

ilmu pemerintahan


A.     TENTANG ILMU PEMERINTAHAN

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan menungkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia, segi-segi ini dibatasi agar menemukan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge) tetapi merangkum sekumpulan sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Maka, ilmu adalah pengetahuan yang disususn secara sistematis.
-          Dipandang dari sudut filsafat, lmu terbentuk karena manusia berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
-          Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Syarat-syarat dalam ilmu:
-          Objektif
-          Metodis
-          Sistematis
-          Universal
Pemerintah adalah sebuah sistem multi proses yang bertujuan memenuhi dan melindungi kebutuhan dan tuntutan yang jasa publik dan layanan sipil. Pemerintah juga sebagao orang yang berwenang memproses pelayanan publik dan berkewajiban melakukan layanan sipil. R. Mac Iver, memandang pemerintah dari sudut pisiplin ilmu politik, “Government is the organization of men under authority... how men can be governed”.
Konsep ilmu pemerintahan terapan pertama kali dirintis oleh G. A. Vam Peobe dengan nama “Bestuurskunde”. Ilmu pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana melaksanakan kooordinasi dan kemampuan memimpin bidang legislasi, eksekusi, yudikasi, dalam hubungan pusat dan daerah antar lembaga serta antar yang memerintah dengan yang diperintah. Ndraha mendefinisikan ilu pemerintahan sebagai ilmu yang emmepelajari bagaimana pemerintah (unit kerja publik) bekerja memenuhi dan melindungi tuntutan (harapan, dan kebutuhan) yang diperintah akan jasa publik dan layanan sipil dalam hubungan pemerintahan. Mac Iver, ilmu pemerintahan adalah sebuah ilmu tentang bagaimana manusia-manusia dapat diperintah (a science of how men  are governed).
Dalam ilmu pemerintahan mempelajari Das sollen (apa yang seharusnya terjadi) dan Das sein (apa yang sebenarnya terjadi). Misal pemerintah wajib memberikan layanan publik (Da ssollen) jika tidak ada uang maka akan di persulit (Das sein).
Perbedaan antara ilmu pemerintahan dengan ilmu politik adalah jika ilmu pemerintahan menekankan pada fungsi output, ilmu politik menekankan pada input. Ilmu pemerintahan lebih memprlajari komponen ilmu politik sebagai suatu sistem politik, sedangkan ilmu politik mempelajari society dari suatu sistem politik.
Perbedaan antara ilmu negara dengan ilmu pemerintahan adalah ilmu negara bersifat statais, dan  deskriptif karena hanya terbatas melukiskan lembaga-lembaga politik. Sedangkan ilmu pemerintahan bersifat dinamis.

B.     NEGARA DAN PEMERINTAHAN

Negara adalah, wilayah yang diduduki oleh masyarakat yang diatur oleh instalasi pemerintah. Tujuan negara adalah, mencapai kemakmuran bersama.
Menurut Roger F. Soltau negara adalah alat (agency) atau wewenang atau authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat. Sedangkan menurut Harold J. Laski negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa, dan secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri. Dan menurut Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
Sifat-sifat negara:
-          Sifat memaksa
-          Sifat monopoli
-          Sifat mencakup semua
Unsur negara:
-          Wilayah
-          Penduduk
-          Pemerintah
-          Kedaulatan
Tujuan negara menurut Roger F. Soltau adalah berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin. Sedangkan menurut Harold J. Laski tujuan negara adalah menciptakan keadaan dimana rakyatnya dapat mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal.
Pengertian negara menurut Miriam Budiardjo antara lain:
-          Penertiban
-          Penyejahteraan dan pemakmuran rakyat
-          Pertahanan
-          Penegak keadilan
Pengertian negara menurut Charles E. Merriam antara lain:
-          Keamanan ekxternal
-          Ketertiban internal
-          Keadilan
-          Kesejahteraan umum
-          Kebebasan
Bentuk bentuk kekuasan dalam negara:
a.       Monarki dan Tirani
Monarki: raja atau ratu memiliki kekuasaan dominan (kekuasaan terpusat pada satu tangan) contoh: Saudi Arabia, UK
Tirani: bentuk buruk dari kekuasana yang terpusat pada satu tangan contoh German dimasa Hitler
b.      Aristokrasi dan Oligarki
Aristokrasi: pemerintahan yang dikuasai oleh bangsawan contoh UK house of lord menjadi simbol Aristokrasi
Oligarki: pemerintahan yang dikuasai oleh sekelompok non bangsawan contoh: house of common menjadi simbol oligarki ketika dikuasai oleh investor.
c.       Demokrasi dan Mobokrasi
Demokrasi: kekuasaan dipegang ileh seluruh rakyat.
mobokrasi: bentuk buruk demokrasi dimana tidak terjadi kesepakatan secara damai dan memunculkan chaos bahkan perang saudara.
d.      Timokrasi
Pertengahan arostokrasi dan oligarki (mulai muncul kepentingan pribadi para aristokrat)
e.       Oklokrasi
Pemerintah dipegang oleh kelompok hasil mobokrasi sehingga ilegal dan inkonstitusional. Contoh: tahun 1930-an, USA pernah hampir dikuasai oleh para mafia bersenjata.
f.       Plutokrasi
Pemerintah dikuasai oleh para pengusaha. Perbedaan plutokrasi dengan oligarki, plutokrasi terjadi pada masyarakat dengan ketimpangan tinggi, ada unsur monopoli ekonomi, politik, militer.
g.       Kleptokrasi
Pemerintahan dimana terjadi pencurian kekayaan negara.
            Asal kekuasaan dalam negara:
a.       Tribalisme : dari suku-suku
b.      Republik : dar bebeapa kelompok, biasanya yang dilengkapi majelis tinggi yang merupakan representasi kelompok-kelompok yang berkuasa yang akan memilih pemimpin.
c.       Teokrasi : dari legitimasi tuhan atau “tahata suci”
d.      Demokrasi : dari rakyat, oleh rakyat, untu rakyat.
e.       Marxis : negara bertindak dalam kepentingan kelas tertentu
f.       Fasis : penciptaan masyarakat baru, Orde Baru, di mana, kesetiaan total individu dan otoritas total negara yang diterima
g.       Komunis : dalam negara komunis lingkup publik tidak berbeda dengan lingkup politik dan politik masuk kedalam aspek kehidupan.
Macam-macam teori negara:
a.        Feudalisme : dimana hak dan kewajiban yang diberikan oleh keanggotaan dari suatu ekonomi adalah kunci penentu status dan hak.
b.      Konstitusionalisme : dimana konstitusi adalah kuncinya.
Konstitusi adalah peraturan berdasarkan darimana sebuah negara diatur dan diorganisasikan, mereka secara resmi mengabadikan hak, tugas dan kewajiban, dan membuktikan atau meresmikan hubungan antara kekuasaan politik pusat dan masyarakat.

C.     FEDERALISME DAN KESATUAN
1.      Konfederasi
Konfederasi terdiri dari beberapa negara yang berdaulat penuh untuk mempertahankan kedaulatan eksternal dan internal bersatu atas dasar perjanjian internasional (L. Oppenheim).
Konfederasi terdiri dari beberapa negeara yang berdaulat penuh artinya, konfederasi terdiri dari negara-negara yang sudah berkembang, untuk mempertahankan keberadaan negara anggotanya, bukan dalam rangka menyamakan tujuan negara, bersatu atas dasar perjanjian internasional yang diakui, memiliki institusi bersama antara negara anggota, mengikat pemerintah negara anggota tetapi tidakk warga negaranya. Namun miriam budiardjo menganggap konfederasi bukanlah negara, kerena kedaulatan masih berada di negara aggota. Dengan kata lain konfederasi tidak memiliki kedaulatan(syarat negara).
2.      Kesatuan
Negara dengan penduduk tertinggi yang di pegang oleh pemerintah pusat atau nasional dan memiliki kekuasan penuh dalam pemerintahan sehari-hari. Konstitusi tidak menyerahkan bidang bidang kegiatan pemerintahan kepada satuan pemerintahan dibawahnya(namun diatur dalam undang-undang saja).
Keuntungan dalam negara kesatuan adalah, adanya kesamaan undang-undang satu garis komando dari pemerintah pusat. Kekurangan dalam negara kesatuan adalah bergerak lambat, karena harus menunggu komando dari pemerintah pusat.
3.      Federal
Negara federal ditandai dengan adanya pemisahan kekuasaan negara antara pemerintah nasional dan konstitusi menyatakan pembagian tersesbut

            Pokok-pokok negara federal:
-          Pemerintahan terbagi antara pemerintahan nasional dan pemerintah negara bagian.
-          Negara-negara bersepakat membentuk pemerintah nasional
-          Kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah nasional adalah pemberian dari negara bagian.
Pemerintah nasional adalah pemberian dari negara bagian.
D.     SISTEM PEMERINTAHAN
Sistem pemerintahan adalah sistem pemerintahan yang dimiliki suatu negara dalam mengatur pemerintahannya. Dan merupakan suatu kesatuan yang terdiri atas berbagai unsur yang memrintah dalam suatu negara yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan negara yang bersangkutan.

1.      Sistem parlementer
Sistem pemerintahan parlementer terbentuk kerena pergeseran sejarah hegemonia kerajaan. Ada beberapa fase peralihan menuju sistem parlementer. Pada mulanya pemerintahan dipimpin oleh seorang raja yang bertanggung jawab atas seluruh sistem politik atau sistem ketatanegaraan. Kemudian muncul sebuah majelis dengan anggota yang menentang hagemoni raja, majelis mengambil alih tanggung jawab atas pemerintahan dengan bertindak sebagai parlemen maka raja kehilangan sebagian besar kekuasaan tradisionalnya.
Ciri umum:
·         Matthew S Shugart: kekuasaan eksekutif dimunculkan oleh lembaga legislatifeksekutif dapat dijatuhkan melalui mosi tidak percaya di lembaga legislatif.
·         Jimmly Ashiddique: kabinet dibentuk dan bertanggung jawab atas parlemen kabinet dibentuk sebagai satu kesatuan dengan tanggung jawab kolektif di bawah perdana mentri kabinet mempunyai hak konstitusional untuk membubarkan parlemen sebelum periode kerjanya berakhir. Setiap anggota kabinet adalah anggota parleem yang terpilih kepala pemerintahan(perdana mentri) tidak dipilih langsung oleh rakyat melainkan hanya dipilih menjadi salah seorang anggota parlemen dan adanya pemisahan tegas antara kepala pemerintahan dan kepala negara.
Ada dua macam varian dalam sistem parlemen, yaitu parlementer mayoritas yang berarti salah satu parta lebih dominan dibanding lainnya. Dan parlementer transaksional bila tidak ada partai yang dominan, maka partai berkoalisi membentuk pemerintahan dan partai kecil bisa ikut dalam kabinet.
Kedudukan presiden dalam sistem parlementer hanya di temukan pada sistem parlementer yang berbentuk negara republik, presiden juga hanya sekedar simbolik pemimpin yang mewakili sgenap bangsa dan negara. Kepala pemerintahan adalah perdana mentri.

2.      Sistem presidensial
Dalam pemerintahan presidensial tidak ada pemisahan antara fungsi kepala negara dan kepala pemerintahan, kedua fungsi tersebut dijalankan oleh presiden. Presiden dalam sistem presidensial dipilih langsung oleh rakyat atau melalui badan pemilihan dan memiliki masa jabatan yang ditentukan oleh konstitusi.
Ciri umum sistem presidensial menurut Matthew Sobert Shugart adalah. Eksekutif dikepalai oleh presiden yang dipilih secara langsung, eksekutif dan legislatif terpisah dan tidk saling bergantung, presiden menentukan mentri-mentri , dan memiliki beberapa kewenangan legislasi.
Perbedaan sistem presidensial menurut Duchacck, tinggi rendahnya corak kolektif dalam sistem pertanggung jawabannya pasti tidaknya jabatan kepala negara dan kepala pemerintahan.
3.      Sistem campuran
Presiden mengangkat para mentrii termasuk perdana mentri seperti sistem presidensil, tetapi pada saat yang sama perdana mentri juga diharuskan mendapat kepercayaan dari parlemen seperti dalam parlementer.
Ciri umum sistem campuran menurut Matthew Soberg Shugart, presiden dipilih langsung oleh rakyat, presiden memiliki kekuasaan konstitusional terbatas, terdapat perdana mentri dan kebinet sebagai perpanjangan tangan dari mayoritas diparlemen.
Varian dalam sistem campuran adalah Premier-Presidensial, perdana mentri dan kebinet bertanggung jawab kepada parlemen, hanya mayoritas parlemen yang dapat memberhentikan kabinet, presiden memiliki kewenangan konstitusional untuk bertindak independen.

4.      Sistem lainnya
Terdapat banyak sistem pemerintahan yang bukan presidensial, bukan parlementer, dan bukan sistem lainnya. Semisal swiss, eksekutif dipilih dari parlemen, namun memiliki jangka waktu kekuasaan yang fix (tidak bisa di jatuhkan di tengah jalan). Kemudian israel eksekutif dipilih langsung oleh rakyat namun posisinya sangat tergantung pada parlemen.

E.      KEKUASAAN
Kata “Power” berasal dari bahasa latin potere yang berarti “to be able”(mampu), kekuasaan di desian untuk mempengaruhi sesuatu, terkadang konsep kekuasaan dikaitkan dengan konsep dominasi dan konsep kewenangan.
Pandangan terhadap kekuasan(power) menurut beberapa ilmuan:
-          Dahl menganggap kekuasaan adalah sebuah kapasitas untuk mendapatkannya sesuai kemampuannya atau hubungan orang yang satu dengan orang yang lain yang saling mempengaruhi.
-          Heurmenetic model  kajian tentang arti power bagian dari sharing maksud dari komunitas sosial. Terdapat unsur kepercayaan yang inti hubungan ada pada kepercayaan.
-          Struktural model terkait dengan kemampuan untuk bertindak ketika dia memiliki kekuasaan.
-          Post modernist model kekuaan tentang bahasa dan simbol, tentang seorang penguasa berkomunikasi.
Kewenangan adalah kekuasaan yang didasari atau mendapat kepercayaan dari masyarakat terdapat dua kategori diantaranya:
a)      Authoritarian/dictator : kekuasan terletak pada satu tangan biasanya militer. Contohnya zaman orde baru
b)      Negara demokrasi : kewenangan “Rakyat”, eksekutif “Presiden”


F.      KEBIJAKAN
Decision (keputusan) adalah pilihan diantara beberapa alternatif. Dan Decision making adalah proses yang dilalui dalam membuat keputusan. Menurut U.S.Supreme Court Justice Potter Stewart kebijakan itu seperti kebijakan pornografi.
Pengertian kebijakan menurut para ahli:
-          Dye (1987) : whatever government choose to do or not to do(apapun yang dilakukan pemerintah, pemerintah diam dalam kebijakan)
-          Eyestone (1971) : the relationship of governmental units to its environtments(kebijakan adalah hubungan antara unit-unit pemerintahan dan lingkungannya)
-          Wilson (2006) : the action, objectivity, and pro nouncement of governments on particular matter, the space they take (or fail to take) to implacement them, and the explaination they give for what happends (or doesn’t happends)(tindakan, objektifitas, dan pro nouncement pemerontah pada masalah tertentu dengan langkah yang mereka ambil (ataupun gagal untuk diambil) untuk implacement mereka, dan penjelasan dari mereka tentang apa yang telah terjadi (atau gagal terjadi)).
Kebijakan itu tentang:
1)      Intensitas politik dan aktor aktornya
2)      Bagaimana cara sebuah kebijakan dibuat
3)      Konsekuensi setelah kebijakan dibuat
Aspek-aspek yang dikaji:
1)      Kebijakan dan politik
2)      Proses kebijakan
3)      Analisis kebijakan
4)      Evaluasi kebijakan
5)      Desian kebijakan ( seperti internet masuk desa)
6)      Pembuat dan intuisi-intuisi kebijakan
7)      Pelaksanaan kebijakan

G.     KEBIJAKAN DAN NEGARA
Policy (kebijakan) dianggap sebagai sebuah kesepakatan dalam bernegara. Institusi negara sebagai aktornya (pemerintah), sebagai pembuat dan yang menjalankan kebijakan. Kebijakan bentuk dari nilai-nilai antar negara, institusi politik, antar budaya politik dan proses politik.
1)      Penjelasan pluralis
Kebijakan dibuat berdasarkan hasil banyaknya kelompok, dan dianggap hasil kompetisi antar kelompok.
Beberapa pandangan (teori):
a)      Arbiter: peran negara terhadap kelompok. Negara sebagai penengah yang membuat aturan terhadap kelompok yang berkompetisi dengan pihak lain.
b)      Arena: pemerintah sejajar dengan peserta
2)      Neo pluralis explanation:
Yang menentukan/berperan penting kelompok elit(politisi, partai, dan mentri)
3)      Marxist explanation:
Hampir sama dengan neo pluralis, Marxis membagi dua kelompok dalam masyarakat yaitu borjuis (elit) dan ploretal (non elit) yang bermain disini hanya kalangan orang borjuis (kaya,elit).
4)      Neo liberal explanation:
Negara harusnya tidak banyak berperan, harus dibatasi. Biar pasar yang menentukan.
Tipologi policy (kebijakan) menurut theodore lowi:
a.       Distributive: kebijakan yang isinya memeberikan kebebasan pada semua orang.
b.      Redistributive: khusus hanya kelompok tertentu (seperti kesehatan gratis)
c.       Regulatori: berisi tentang sanksi dan insentive ( penghargaan) misalnya kebijakan persaingan usaha.
d.      Berdasakan pada kebijakan konsituan (rakyat/pemilih) misalnya pembuatan jalan raya yang nianya digunakan untuk berpolitik
Teori pembuat kebijakan:
1.      Rational model
Menganggap semua aktor memiliki pikiran rasional, memiliki pikiran yang sama.
2.      Cost benefit analisis
Kebijakan dibuat atas biaya dan keuntungan
3.      Modified rationality
Setiap orang pasti rational, tetapi pasti ada konflik. Pembuat kebijakan pasti ada konflik
4.      Disjointed incrementalism
Sebuah kebijakan pasti akan selalu berhubungan dengan kebijakan lainnya, terdapat pengevaluasian.
5.      Ideology policy
Kebijakan pertarungan antar ideology
6.      Model organizational dan birokrasi
Sebuah kebijakan dibentuk berdasarkan struktur organisasi dan birokrasinya.